Mengenai Saya

Foto saya
kami adalah mahasiswa pendidikan sejarah.. mahasiswa yang selalu dicerca, yang hanya mempelajari masa yang telah berlalu... namun kami punya keyakinan semua ada ahlinya, dan kami adalah mahasiswa yang mempunyai sedikit kelebihan dalam mempelajari sejarah.

Sabtu, 28 Maret 2009

PENGALAMAN JEPANG: SEJARAH SINGKAT JEPANG


Judul Buku : Pengalaman Jepang: Sejarah Singkat Jepang

Pengarang : W.G. Beasley

Penerbit : Yayasan Obor Indonesia

Tahun terbit : 2003

Kota terbit : Jakarta

Tebal : 356 hal

Jepang merupakan salah satu negara yang terletak di Asia Timur. Jepang terdiri dari 4 pulau besar yaitu Honshu, Shikoku, Kyusu dan Hokkaido. Beberapa aspek dari kebudayaan Jepang berasal dari zaman purba yaitu jaman sebelum ada tulisan sehingga untuk menelusurinya sangat sulit. Di bidang politik catatan dari Cina meski jelas namun tidak terlalu meyakinkan. Ada sebuah bukti yang menunjukkan bahwa perjalanan utusan Cina itu tidak melebihi tepi sungai Kyusu Utara.

Orang-orang Jepang tidak punya kebiasaan mendirikan monument bertuliskan nama dan tahun raja-raja memerintah. Pada masa awal Jepang kepercayaan yang dianut bermacam-macam. Misalnya saja Shinto, petunjuk Dewa-dewa (Kami), bersumber hampir sepenuhnya pada Kojiki dan Nihon Shoki. Karena kedua kronik ini disusun pada waktu Jepang sedang berada di bawah pengaruh kebudayaan Cina yang semakin besar dan agama yang lain yaitu Buddha. Kedua agama tersebut yaitu Shinto dan Buddha dapat hidup berdampingan bahkan menjalin hubungan simbiosis sepanjang sebagian besar sejarah Jepang.

Di Jepang istana dan ibukota pindah setiap kali ada raja baru karena kematian menimbulkan pencemaran ritual. Daerah Asuka di selatan daratan Nara sebagai pusat kehidupan politik. Di sanalah kuil-kuil Buddha yang pertama didirikan dan merupakan ibukota pertama Jepang yang sesungguhnya dibangun. Ibukota ini adalah Fujiwara yang berasal dari ide kaisar Temmu. Namun di tahun 711, Fujiwara hancur luluh dimakan api. Peristiwa ini tepatnya setahun setelah ibukota pindah ke Nara yang sering dikenal dengan Heijo.

Nara mengalami kemunduran dari sisi dan ukuran jumlah penduduk setelah Heihan menggantikannya sebagai pusat pemerintahan. Pemindahan pusat pemerintahan dari Nara ke Heihan terjadi dalam dua tahap, awal masa Kammu berkuasa (781-806) dan tahun 794 yang akhirnya dinamakan Heihan. Bangunan-bangunan di Heihan menunjukkan kontras yang sama dengan bangunan-bangunan yang bergaya Cina untuk kantor pemerintahan. Dari tahun ke tahun pemerintahan diturunkan kepada keluarga-keluarga Fujiwara.

Agama Budha berkembang di India yang kemudian menyebar ke seluruh dunia. Ketika tiba di Jepang maka dengan cepatnya dapat berkembang. Namun selain agama Budha juga ada agama Shinto yang berkembang. Diantara kedua agama tersebut bisa hidup berdampingan. Hanya saja terdapat beberapa perbedaan. Dari sini Cina mulai berpengaruh terhadap Jepang. Selain dalam bidang agama yang terpengaruh oleh Cina anamun dalam hal kesusastraan, kesenian dan musik juga berasal dari Cina. Misalnya saja penulisan sajak-sajak dari Cina banyak dilakukan di Jepang. Selain itu ada lukisan-lukisan yang dipengaruhi oleh gaya dan inspirasi dari daratan Cina. Sehingga cukup banyak hal yang mrnunjukkan luasnya pengaruh Cina dan Korea terhadap Jepang abad k-7, abad ke-8 dan abad ke-9. Bersama-sama pengaruh Cina dan Korea menciptakan tradisi klasik Jepang,. Namaun ketika terjadi masalah dengan Cina maka kebudayaan itu telah banyak berkurang mempengaruhi Jepang. Sehingga dengan ini maka Jepang mulai mengembangkan kebudayaan sendiri.

Pada tahun 907 dinasti T’ang runtuh dan Cina menjadi kacau. Sejak itulah pengaruh Cina mulai berkurang shingga pada abad ke 10 Jepang mengalami perubahan, semula yang serba Cina sekarang menjadi campuran yaitu antara Cina dan Jepang, di bawah peraturan hukum Nara. Namun lambat laun Narapun semakin mundur. Lembaga-lembaga mengalami kemunduran. Ketika system wajib jadi serdadu dihapus dan kemudian muncullah kelas prajurut.

Perkembangan feodalisme menyebabakan putusnya hubungan Jepang dengan kelembagaan Cina. Perubahannya yaitu dalam bidang budaya. Agama Buddha masa feodalisme meski masih sepenuhnya berpijak pada budaya Cina namun penggunaan bahasanya semakin mudah dipelajari. Dua sekte baru yang berfokus pada Amida sebagai jalan menuju keselamatan manusia merupakan alat utama dalam perubahan. Kemudian aliran lain pada periode Kamakura, Buddha Zen lebih berkait dengan Samurai. Dan sebelum abad ke-17 kesusasteraan Jepang yang dulunya berisi filsafat politik namun sekarang sudah mulai berkurang. Sampai perode Heihan kekuasaan raja tidak ditantang baik oleh sejarawan maupun peristiwa. Dan tidak ada tuntutan atas kekuasaan raja pada masa itu. Minamoto Yoritomo menolak tinggal di Istana, kerena dalam periode ini memutuskan bagaimana menyesuaikan uraiannya kepada kenyataan bahwa Jepang memilih dua pusat yang saling berzaing yang mengaku sebagai pemegang kekuasaan yang sah.

Biksu Buddha mencoba memecahkan masalah tersebut yaitu Jien yang menulis sejarah bernama Gukansho, sebuah catatan tentang pandangan bodoh. Uraiannya dalam bentuk kronik dengan kerangka pemerintahan raja. Dimana pendapatnya bahwa kemunduran dapat dihambat walaupun hanya sementara dengan Amaterasu yang bekerja melalui keturunan kerajaan dan keluarga Fujiwara. Kemudian muncul lagi debat mengenai peranaan raja dan Shogun yang berlangsung di bawah Tokugawa yang merupakan hal baru dalam penulisan sejarah di Jepang.

Dalam kesusasteraan periode abad pertengahan kegemaran pada gaya Jepang semakin meningkat, disertai upaya untuk membuat kesusasteraan populer. Selama masa Kamakura berkesinambungan dengan masa akhir Heian yaitu digantikannya kedudukan anggota istana raja sebagai pelindung oleh para penguasa feodal dan panglima perang pendukungnya. Dalam arsitektur misalnya pembangunan kembali Kofukuji dan Todaici di Nara yang hancur dalam peperangan antara Taira dan Hinamoto dilakukan perubahan seni patungnya.

Selain itu patung Jeidaiditsu di Kamakura merupakan patung perunggu Amida setinggi 11 meter ditemukan pada tahun 1252, bangunan yang melindunginya hancur oleh gelombang pasang tahun 1492 tidak pernah dibangun kembali, kemudian kepindahan Shogun ke Muromaji setelah tahun 1336 memperkokoh ikatan antara gaya bangunan istana dan panglima perang. Barangkali inilah sebabnya pengaruh Cina yang masuk ke Jepamg pada periode Kamakura dan Mirimachi tampak, bila kita menoleh ke masa silam, tidak terlalu mendalam dibandimgkan dengan pengaruh Cina di Nara dan pada awal Heian. Kita juga tidak perlu heran mengapa demikian. Jepang pada masa itu sudah beberapa abad memiliki kesempatan menyerap apa yang dianggapnya berguna baginya dari kebudayaan Cina. Tahap abad pertengahan tidak hanya banyak berperan kecuali sekedar menambah pengetahuan Jepang sedikit mengenai Sung dan T’ang dan meski Zen penting sebagai alat dalam perkembangan ini, Jepang menyerap semua ini baik dari sisi kehidupan sehari-hari maupun dari sisi keagamaan.

Rentetan perang saudara yang terjadi di Jepang tahun 1467 menyebar ke seluruh Jepang. Sehingga menghansurkan sisa-sisa wewenang yang ada di tangan Ashikaga. Namun disisi lain perang saudara juga membawa perubahan dalam tatanan masyarakat feodal. Tahun 1500 muncul generasi baru pemimin. Suatu ketika ada seseorang yang memenuhi persyaratan dan berambisi untuk menjadi pemimpin Jepang. Tokoh tersebut yaitu Oda Nobunaga, Toyotomi Hideyoshi dan Tokugawa Ieyasu.

Tahun 1467-1560 orang Jepang menyebut periode ini dengan Sengoku yang artinya negeri sedang berperang. Tahap pertama peperangan Sengoku berlangsung sampai 1477. Pertempuran itu selama 10 tahun mengakibatkan ibukota hancur berkeping-keping dan Bakufu (pemerintahan militer) kacau balau. Kemudian di setiap pucuk pemimpinan diduduki daimyo yang didiami oleh vassal-vasal. Pada masa Nobunaga dan Hideyoshi, mempunyai tugas untuk membangun kembali Negara. Nobunaga menggunakan beberapa tahun kedudukannya untuk memperkokoh kedudukannya yang dilindungi oleh vasal Imagawa.

Di tahun menjelang akhir hayatnya Nobunaga memperketat tali kendali atas provinsi-provinsi di bagian tengah. Yaitu dengan menggerakkan potensi ancaman dari para tuan tanah yang mengharuskan bertempur melawan pihak yang pernah jadi sekutunya. Selain itu juga mengurangi kekuasaan duniawi agama Buddha yang berkembang sangat besar.

Kemudian setelah Nobunaga wafat dilanjutkan oleh Hideyoshi sampai tahun 1590 dengan menakhlukkan keluarga Hojo di Odawara dan keluarga Shimaru di Kyusu. Adapun peraturan yang dukeluarkan yaitu peraturan kepemilikan tanah dan perturan pecutan bagi para petani. Dengan tujuan mengontrol kekayaan para tuan tanah dan para petani supaya tidak melancarkan perlawanan. Saat Hideyoshi menyerang Korea, Tokugawa Ieyasu memperkaut posisinya di Jepang.

Terjadilah perang antar kelompok daimyo yang memihak Hideyoshi dan Tokugawa Ieyasu yang dimenangkan oleh Tokugawa. Kemenangan ini disusul dengan berdirinya pemerintahan militer Edo tahun 1603. Pemerintahan militer Edo menjadi simbol kematangan feodalisme Jepang yang ditandai dengan system pengontrolan dalam segala bidang. Namun keruntuhan Bakufu Edo (pemerintahan militer Edo) tidak dapat dihindari karena faktor eksternal dan internal.

Modernisasi Jepang pada zaman Meiji mengalami perdebatan. Dalam konteksnya modernisasi merupakan kesadaran akan adanya ketebelakangan akibat terkekangnya kebebasan berpikir dan berpendapat. Kesadaran ini justru lahir dari para elite politik Tokugawa. Bagi kelas samurai menyatakan bahwa bangsa barat unggul dalam bidang ilmu dan teknologi. Dalam waktu yang cukup lama Jepang akhirnya muncul sebagai negara modern.

Dengan adanya ilmu dan teknologi merangsang munculnya hal-hal baru. Kreatifitas akan mendekatkan manusia dalam filosofi yang akan mendoring ke arah yang lebih baik. Adanya revolusi Industri merupakan perwujudan dari hal tersebut. Tahun 1914 terjadi pembunuhan putra mahkota Austria oleh pemuda Serbia di Sarajevo. Sehingga memunculkan beberapa perang antara lain Jerman menyatakan perang kepada Prancis dan Rusia yang kemudian disusul oleh negara yang lain. Hal inilah yang memicu timbulnya perang Dunia I.

Posisi Jepang dalam perang dunia II yaitu awalnya Jepang mengklaim jajahan Jerman dan mengajukan 21 pasal. Keangkuhan Jepang membangkitkan permusuhan rakyat Cina terhadap Jepang. Tahun 1918 Jepang mengirimkan pasukannya ke Serbia. Latar belakang tindakan Jepang ketika meletusnya revolusi sosialis Rusia tahun 1917 yang mengakhiri kekuasaan rezim Tsar. Jerman yang bermasalah dengan pemerintahan Soviet akhirnya mengadakan perjanjian dan Jerman mengalami kegagalan, yang mengakibatkan Jerman menyerah kepada Sekutu. Dalam konferensi Paris, Presiden Wilson mengajukan gagasan dibentuknya LBB sebanyak 24 negara masuk menjadi anggota LBB.

Pasca Perang dunia II Amerika menjadi kekuatan ekonomi. Kebudayaan yang beragam mulai mempengaruhi penduduk kota Negara-nehara Eropa dan Jepang. Para intelektual Korea mengumumkan tuntutan kemerdekaan dari Jepang Maret 1919 di Seoul. Yang memunculkan gerakan dari mahasiswa yaitu gerakan Kemerdekaan I. Kekecewaan mahasiswa di Beijing meledak dalam bentuk protes atas perjanjian Paris yang mengalihkan bekas jajahan Jerman di Cina kepada Jepang. Sesungguhnya usaha untuk membendung pengaruh Jepang di Asia Timur dan Pasifik telah dilakukan oleh Amerika yang memperakarsai Konferensi Washington tahun 1921. Yang kemudian disepakati bahwa kemerdekan Cina dan keutuhan wilayah teritorialnya harus diakui. Yang membuat kaget Jepang yaitu Jepang harus mengembalikan Semenanjung Shatung pada Cina.

Pada saat dunia sedang mengalami depresi dunia, Jepangpun juga terkena pengaruh depresi dunia tersebut. Perusahaan dan pabrik bangkrut, pengangguran di mana-mana. Yang menjadi andalan ekonomi Jepang yaitu sutera dan beras sejak zaman Meiji mengalami kemerosotan. Dengan keadaan seperti ini maka memeberi ruang yang lebar bagi berkembangnya ideologi sosialis.

Lahirnya fasisme dan militerisme, kekacauan yang dialami Jerman pasca PD I, diklaim oleh NAZI. Di negara-negara lain seperti Italia partai fasis memegang kekusaan pada tahun 1922 yang menerapkan pemerintahan diktator. Ekonomi Jepang yang terkena pengaruh dari depresi dunia dapat pulih kembali yaitu semenjak ditetapkannya Manchuria sebagai garis hidup Jepang yang menjadi awal gerakan militerisme.

Frustasi militer terhadap peran politik yang tidak sanggup menyelesaikan adanya krisis ekonimi mendorong para perwira angkatan laut membunuh perdana menteri Inukai Tsuyoshi yang kemudian dikenal dengan perituiwa Go Ichi Go JIken. Pada 26 Februari 1936 meledak peristiwa Nini Roku Jiken yang dilakukan oleh perwira muda angkatan darat yang memblokir kota Tokyo. Setahun sebelum peristiwa tersebut tentara Jepang yang bertugas di Manchuria mengebom kereta api dekat Mukden yang menjadi titik awal perang Cina-Jepang. Jepang memisahkan Manchuria dari Cina dan mendirikan negara boneka. Sejak adanya peristiwa Manchuria industri persenjataan berkembang pesat. Pada tahun 1933, Jepang keluar dari LBB.

Terjadinya PD II dimulai ktika Hitler menginvasi ke arah Timur dan menganeksasi Cekoslowakia tahun 1939. Di tahun yang sama Jerman menjalin aliansi militer dengan Italia. Perang kemudian menjalar ke berbagai negara. Pemerintah militer Jepang percaya bahwa Jepang tidak mampu mengalahkan Cina, karena Amerika dan Inggris mengirimkan bantuan ke Cina melaui Asia Tenggara. Dalam kondisi ini, Jepang berencana memuruskan hubungan Inggris dan Amerika dengan menduduki Negara-negra Asia tenggara. Jepang meniru Jerman dalam mengeksploitasi bahan baku negara lain. Setelah Perancis kalah dari Jerman tahun 1940, Jepang meluaskan invasinya ke Selatan dan menduduki bagian utara jajahan Perancis.

Jepang membentuk aliansi militer bersama-sama dengan Jerman dan Italia. Sejak saat itu Jepang mengumandangkan ide Daitoa Kyoeiken yang dikumndangkan Jepang untuk mendepak segala kepentingan Amerika dan Eropa dari negara-negara Asia. Tetapi ide ini hanya sebagai langkah awal Jepang untuk menguasai Asia Timur dan Asia Tenggara. Setelah itu Jepang menandatangani Prejanjian non Agresi dengan Uni Soviet. Jepang yang tidak mau menghentikan perang dengan Cina diboikot oleh Ameriaka. Ketika Jepang menduduki Indocina Amerika mengembargo ekspor bahan bakar minyak ke Jepang.

Menteri peperangan Jepang Hideki Tojo menjadi perdana menteri, negosiasi tetap dilakukan oleh Amerika. Puncaknya yaitu penyerangan pangkalan militer Amerika secara tiba-tiba oleh Jepang 8 Desember 1941. Sehingga mendorong adanya Perang Pasifik. Dalam 3 bulan Jepang berhasil menduduki Hongkong dan Manila. Serangan Amerika terhadap Jepang mendesak Jepang untuk mundur dari medan Perang Pasifik. Tahun 1942 Jepang mengalami kekalahan dalam pertempuaran di Midway dan mengalami kehancuran total di Guadalcanal. Tahun 1944 Saigon diduduki Amerika. Jepang juga kalah di front Birma dan Saigon dijadikan sebagai pangkalan milter. Pada 6 Agustus 1946 Ameriaka menjatuhkan bom ke Hirosima dan Nagasaki sehingga Jepang hancur, dan kemudian Jepang menyerah tanpa syarat terhadap Sekutu.

Dalam pemikiran Mark lahirlah pemikiran fasisme untuk menyelamatkan para kapitalis. Sang diktator proletariat merupakan upaya untuk mengakhiri dominasi kapitalisme. Pasca PD II fasisme Jerman dan militerisme Jepang hancur. Perang Korea 1950, Perang Vietnam 1960-1970an dan Revolusi Islam Irak juga Perang Bosnia dan lain sebagainya merupakan refleksi dari kegagalan negara-nrgara adikuasa. Kondisi Jepang setelah parang adalah perubahan-perubahan dari tahap perkembangan menuju negara modern. Jepang setelah mulai mengambil alih peradaban Cina pada abad ke-6 dan ke-7. Jepang merupakan negeri sekuler sejak zaman Tokugawa.


by: Ayuk P

Rabu, 18 Maret 2009

Siap Menghadapi Ujian dan Ulangan Umum

Tak terasa sebentar lagi kita akan menjalani ujian dan ulangan umum. Nah, apakah kalian sudah siap untuk menghadapinya? Berikut ini terdapat beberapa tips yang dapat kalian lakukan untuk mempersiapkannya:

1. Siapkan waktu sebaik mungkin

Perhatikan urutan mata-mata pelajaran yang akan diuji lalu jadwalkan waktu untuk belajar. Mulailah untuk mempelajari mata pelajaran yang diujikan terlebih dahulu dari sekarang. Kurangilah waktu bermainmu. Jalankan kebiasaan ini setiap hari termasuk di akhir pekan.

2. Pelajari kembali catatanmu setiap hari.

Setelah pulang sekolah, biasakan untuk mempelajari kembali catatanmu. Hal ini dilakukan agar kita benar-benar mengerti pelajaran yang kita dapatkan di sekolah.

3. Lihat kembali tugas-tugas dan ulangan-ulanganmu yang sebelumnya.

Melihat kembali tugas-tugas dan ulangan-ulangan sebelumnya juga merupakan proses belajar. Coba lihat kembali dimana kalian melakukan kesalahan dan carilah jawaban yang benar. Siapa tahu apabila soal tersebut termasuk dalam soal yang diujikan, kalian sudah siap untuk menyelesaikannya dengan benar.

4. Buatlah kelompok belajar.

Dengan belajar berkelompok kalian dapat bertukar pikiran untuk membahas pelajaran yang kurang dimengerti atau sulit. Tetapi pastikan bahwa saat belajar bersama, kalian memang memakai waktu tersebut untuk belajar dan bukannya mengobrol.

5. Ikuti bimbingan belajar.

Salah satu pilihan yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan diri kita menghadapi ujian atau ulangan umum adalah mengikuti bimbingan belajar. Dengan mengikuti bimbingan belajar, kita dapat memantapkan mata-mata pelajaran yang diajarkan di sekolah serta apabila kalian tidak mengerti, kalian dapat menanyakannya pada guru bimbingan belajar tersebut.

6. Selesaikan belajar sehari sebelum ujian atau ulangan umum dimulai.

Biasanya kita sering tidak tidur dimalam ujian atau ulangan umum, sehingga akhirnya kita merasa mengantuk keesokan harinya, akibatnya kita tidak bisa menyelesaikan soal-soal ujian atau ulangan umum dengan baik. Agar hal ini tidak terjadi, usahakan untuk menyelesaikan belajar sehari sebelum ulangan umum dimulai. Lalu istirahatlah yang cukup agar tidak mengantuk disaat ujian atau ulangan umum.

7. Jaga kesehatan tubuh.

Waktu ujian atau ulangan umum semakin dekat dan itu berarti kita harus belajar lebih giat hingga kadang lupa waktu. Karena terlalu lelah, kita jadi jatuh sakit, wah kalau begini kita jadi terhambat deh untuk proses belajarnya. Konsumsilah pula makanan yang bergizi yang mengandung 4 sehat 5 sempurna, jangan makan makanan yang sembarangan. Intinya, kita harus menjaga kesehatan tubuh agar kita tetap prima sehingga dapat menyelesaikan ujian.

8. "Aku bisa!"

Kadang kita merasa tidak "PeDe" (Percaya Diri) akan menyelesaikan ujian atau ulangan umum dengan baik. Buanglah jauh-jauh pikiran itu dan katakan pada diri sendiri bahwa kita siap menghadapinya dan akan mendapatkan nilai baik. Dengan mempunyai rasa percaya diri, kita akhirnya dapat berkonsentrasi penuh dalam mengerjakan soal-soal yang diujikan.

9. Datanglah lebih pagi.

Akhirnya hari ujian atau ulangan umum tiba. Usahakan datang lebih pagi ke sekolah karena jika kalian datang terlambat yang akan kalian pikirkan adalah "semoga tidak terlambat." Karena merasa deg-degan, materi pelajaran yang kalian sudah pelajari jauh-jauh hari jadi terlupakan deh. Bayangkan kalau kalian datang lebih pagi kan bisa mengulang catatan.

ditulis oleh: Yuliana Noor Achadia dari berbagai sumber


PACARAN VS BELAJAR

SETELAH pubertas, banyak pertanyaan kita seputar pacaran. Apa sih pacaran itu? Kenapa kita pacaran? Lalu, apa yang harus kita lakukan?

Pacaran ini biasanya mulai muncul pada masa awal pubertas. Perubahan hormon dan fisik bikin kita mulai tertarik pada lawan jenis. Proses "sayang-sayangan" dua manusia lawan jenis itu merupakan proses mengenal dan memahami lawan jenisnya dan belajar membina hubungan dengan lawan jenis sebagai persiapan sebelum menikah untuk menghindari terjadinya ketidakcocokan dan permasalahan pada saat sudah menikah. Masing-masing berusaha mengenal kebiasaan, karakter atau sifat, serta reaksi-reaksi terhadap berbagai masalah maupun peristiwa.

Kalau masa pacaran kita manfaatkan dengan baik dapat menjadi ajang untuk melihat masalah yang potensial yang akan muncul dari perbedaan diri kita dan doi yang berbeda latar belakang kehidupan sehingga nantinya kita dan doi siap mengantisipasi kalo timbul permasalahan yang tidak dikehendaki.

Kedewasaan kita dalam berpacaran bisa dilihat dari kesiapan untuk bertanggung jawab. Ini dapat dilihat dari kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan peran, membagi waktu, perhatian, dan tanggung jawab antara belajar, pekerjaan rumah, dan pacaran. Kesiapan untuk berbagi dengan orang lain, menghadapi permasalahan pacaran, dan tetap bisa mengendalikan diri dan memenuhi nilai-nilai yang dianut dalam berhubungan dengan lawan jenis.

Tahapan pacaran

1. Tahap ketertarikan

Dalam tahap ini tantangannya ialah bagaimana mendapatkan kesempatan untuk menyatakan ketertarikan dan menilai orang lain. Munculnya ketertarikan kita sama doi, misalnya, karena penampilan fisik (doi cakep/cantik, tinggi), kemampuan (pintar), karakteristik atau sifat misalnya sabar, coolabis, dan lain-lain. Menurut para ahli, umumnya cowok pada pandangan pertama lebih tertarik pada penampilan fisik. Sedangkan cewek lebih karena karakteristik atau kemampuan yang dimiliki cowok.

2. Tahap ketidakpastian

Pada masa ini sedang terjadi peralihan dari rasa tertarik ke arah rasa tidak pasti. Maksudnya, kita mulai bertanya-tanya apakah doi benar-benar tertarik sama kita atau sebaliknya apakah kita benar-benar tertarik sama doi. Pada tahap ini kita mendadak ragu apakah mau melanjutkan hubungan atau tidak. Kalau kita enggak mampu memahami tahapan ini, kita akan mudah berpindah dari satu orang ke orang lainnya.

3. Tahap komitmen dan keterikatan

Pada tahap ini yang timbul adalah keinginan kita kencan dengan seseorang secara eksklusif. Kita menginginkan kesempatan memberi dan menerima cinta dalam suatu hubungan yang khusus tanpa harus bersaing dengan orang lain. Kita juga ingin lebih rileks dan punya banyak waktu untuk dilewatkan bersamanya. Seluruh energi digunakan untuk menciptakan saling cinta dan hubungan yang harmonis.

4. Tahap keintiman

Dalam tahap ini mulai dirasakan keintiman yang sebenarnya, merasa lebih rileks untuk berbagi lebih mendalam dibandingkan dengan masa sebelumnya, dan merupakan kesempatan untuk lebih mengungkapkan diri kita. Tantangannya adalah menghadapi sisi yang kurang baik dari diri kita. Tanpa pemahaman yang baik bahwa cowok dan cewek mempunyai reaksi yang berbeda terhadap keintiman, kita akan mudah mengambil kesimpulan yang salah bahwa terlalu banyak perbedaan antara kita dan doi untuk melanjutkan hubungan.

Dampak pacaran

Bagi kita, pacaran memiliki dampak positif maupun negatif:

* Prestasi sekolah

Pacaran bisa menurunkan atau meningkatkan prestasi belajar kita. Prestasi meningkat biasanya karena semangat belajar yang naik akibat ada pacar yang senantiasa memberikan dorongan dan perhatian atau karena ingin membuktikan kepada orangtua bahwa meskipun kita pacaran prestasi belajar kita tidak terganggu.

Prestasi belajar bisa menurun jika ada permasalahan yang cukup berat hingga mengganggu konsentrasi dan gairah untuk belajar atau lebih senang menghabiskan waktu bersama sang pacar daripada belajar.

* Pergaulan sosial

Pergaulan sosial dengan teman sebaya maupun lingkungan sosial sekitar bisa menjadi meluas atau menyempit. Pergaulan menjadi sempit kalau kita lebih banyak menghabiskan waktu hanya berdua, enggak gaul lagi dengan teman lain. Makin lama biasanya kita menjadi sangat bergantung pada pacar kita atau sebaliknya dan tidak memiliki pilihan interaksi sosial lainnya.

Hubungan dengan keluarga pun biasanya menjadi renggang karena waktu luang lebih banyak dihabiskan dengan pacar.

* Bisa stres

Hubungan dengan pacar tentu saja tidak semulus yang semula diduga karena memang ada perbedaan karakteristik, latar belakang, serta perbedaan keinginan dan kebutuhan. Hal itu menyebabkan banyak sekali terjadi masalah dalam hubungan. Biasanya hal itu akan menguras energi dan emosi serta menimbulkan stres hingga dapat mengganggu kehidupan sehari-hari.

* Berkembang perilaku baru

Pacaran dapat bermakna munculnya perilaku yang positif atau sebaliknya muncul perilaku negatif. Pacaran bisa membantu orang mengembangkan perilaku yang positif kalau interaksi yang terbentuk bersifat positif, sedangkan interaksi yang kurang mendukung tentu saja lebih memungkinkan terbentuknya perilaku negatif.

Misalnya, pacaran dengan orang yang jago motret. Maka, bukan tidak mungkin kita akan tertular barang sedikit. Atau pacaran dengan orang yang sangat peduli sama orang lain dan penolong, maka kita yang tadinya cuek bisa saja tertular. Begitu pula pada kelakuan yang negatif.

Pacaran yang sehat dan bertanggung jawab:

1. Saling terbuka, mau berbagi pikiran dan perasaan secara terbuka, jujur, mau berterus terang dengan perasan kita terhadap tingkah laku pacar. Siap nerima kritik dan kompromi.

2. Menerima pacar apa adanya yang dilandasi oleh perasaan sayang. Tidak menuntut sesuatu yang berada di luar kemampuannya.

3. Saling menyesuaikan. Kalau dalam proses ini terlalu sering ribut, maka perlu mempertimbangkan kemungkinan berpisah.

4. Tidak melibatkan aktivitas seksual karena dapat mengaburkan proses saling mengenal dan memahami satu sama lain.

5. Mutual dependensi, masing-masing merasakan adanya saling ketergantungan satu sama lain. Oleh karena itu, diharapkan kita dan pacar mampu melengkapi kekurangan, sedangkan kelebihan yang dimiliki diharapkan mampu menutupi kekurangan pasangan.

6. Mutual respect, saling menghargai satu sama lain dalam posisi yang setara.



By: Yuliana NooR Achadia

Minggu, 15 Maret 2009

Subjektifitas dan Objektifitas dalam Sejarah

Dalam melakukan penelitian sejarah, terdapat lima tahap yaitu: Pemilihan topik, Pengumpulan Sumber, Verifikasi, Interpretasi dan yang terakhir adalah Penulisan. Interpretasi atau penafsiran sering disebut biang subjektifitas.[1] Tetapi apabila tanpa penafsiran dari sejarahwan, sebuah data atau fakta sejarah tidak dapat berbicara. Sehingga ketika kita akan melakukan Interpretasi, disini kita harus berhati-hati karena dalam tahap ini kita akan melakukan sebuah hasil analisis, yang tidak jarang hal tersebut justru akan memancing subjektifitas. Tahap dalam interpretasi adalah analisis yang berarti menguraikan, dan terkadang sebauh sumber mengandung berebarapa kemungkinan sehingga sejarahwan harus benar-benar teliti untuk mengetahui mengenai kebenaran dari kemungkinan-kemungkinan tersbeut. Dalam penulisan sejarah. Objek dalam Sejarah ialah waktu dan manusia, dan dalam diri setiap manusia memiliki pemikiran, pandangan dan kesan yang berbeda dalam memandang suatu masalah atau suatu kejadian. Didalam sejarah kita mengenal istilah subjektifitas dan objektifitas. Subjektifitas sendiri adalah sebuah kebenaran yang sangat erat kaitannya dengan penilaian dan cara pandang orang tersebut dalam melihat, menceritakan, dan menggambarkan sebuah peristiwa.

Dalam realita yang terjadi, subjektifitas tidak bisa dilepaskan dari penulisan sejarah karena subjektifitas ada dalam pemikiran manusia, manusia memiliki bias personal yang kemudian menjadikan tiap orang memiliki pemahaman yang berbeda di dalam sebuah peristiwa. Kemudian manusia cenderung punya sifat yang ingin melakukan pembelaan, baik itu untuk dirinya sendiri, untuk keluarganya, untuk kelompok dan komunitasnya.

Selain itu manusia memiliki perasaan antara suka dan tidak suka, sehingga perasaan tersebut kemudian juga menbaur dan membumbui setiap apa yang diceritakannya. Faktor Ideologi juga mempengaruhi penulis atau nara sumber dalam menceritakan sebuah informasi. Kemudian adanya ”orang besar” yang saat itu berkuasa juga mempengaruhi penulisan sejarah. Dan karena pada umumnya kesaksian dari pengamat atau pelapor (nara sumber) berasal dari orang yang terdidik dan berpengalaman dalam bidang yang digelutinya, maka laporan yang ia berikan akan lebih unggul dari hasil pengamatan orang yang tak terdidik dan yang insidentil, sehingga semakin besar keahlian si pengarang pada bidang yang dilaporkannya, semakin dipercaya laporan itu.[2]

Sedangkan Objektifitas ialah sebuah kebenaran yang tidak terkait dengan pendapat, penilaian dan cara pandang seseorang, jadi sifat dari objektifitas adalah merdeka. Dalam kenyataannya tidak akan pernah ada objektifitas yang absolut dalam sejarah atau objektifitas yang benar-benar objektif dan tidak terdapat unsur lain didalamnya, hal itu dikarenakan objek dari sejarah sendiri adalah manusia. Disini yang dapat dilakukan oleh sejarahwa adalah dengan mengurangi unsur subjektifitas dalam penulisan (memperkesil subjektifitas) atau yang biasa disebut intersubjektifitas.

Daftar Pustaka

Kuntowijoyo.___. Pengantar Ilmu Sejarah. Yokyakarta: Bentang.

Gottschalk, Louis. 1975. Mengerti sejarah. Jakarta: Universitas Indinesia Press.



[1] Kuntowijoyo. Pengantar Ilmu Sejarah. Yokyakarta: Bentang.__. Hlm.101.

[2] Gottschalk, Louis. Mengerti sejarah. Jakarta: Universitas Indinesia Press. 1975. Hlm.60




Gita Prasetiani

PERKEMBANGAN HELENISME DAN ROMAWI

Alexander Agung telah mendirikan suatu kerajaan besar yang meliputi bukan saja seluruh kawasan Yunani, melainkan juga berbagai kerajaan timur. Sesudah kematian Alexander pada tahun 323 SM kesatuan politik kerajaan ini kemudian pecah. Tetapi yang penting ialah bahwa mulai waktu itu kebudayaan Yunani tidak terbatas lagi pada kota- kota Yunani saja, tetapi mencakup juga seluruh wilayah yang ditaklukan Alexander. Kebudayaan Yunani supranasional yang pada waktu itu mulai berkembang biasannya disebut ” kebudayaan hellenistis”. Dalam bidang filsafat, Athena tetap merupakan suatu pusat yang penting, tetapi berkembang pula pusat- pusat intelektual lain, terutama kota Alexanderia. Jika akhirnya ekspansi Romawi meluas sampai ke wilayah Yunani, itu tidak berarti kesudahan kebudayaan dan filsafat Yunani. Kita dapat menyaksikan bahwa dalam kekaisaran Romawi pintu dibuka lebar untuk menerima warisan kultural Yunani.

Dalam bidang filsafat tidak lagi terdapat seorang pemikir yang sungguh- sungguh besar, kecuali Plotinos. Tetapi pengaruh filsafat sebagai salah satu unsur pendidikan, pada jaman Hellenisme jauh lebih luas dari pada dahulu. Sekolah- sekolah filsafat di Athena seperti akademia dan Lykeion tetap meneruskan aktivitasnya. Tetapi juga didirikan beberapa sekolah baru. Pada umumnya dapat dikatakan bahwa yang ditekankan terutama soal- soal etika: bagaimana manusia harus mengatur tingkah lakunya untuk hidup bahagia.

  1. Epikurisme (341 – 271 SM)

Epikuros ( 341-270 ) berasal dari pulau samos dan mendirikan sekolah filsafat baru di Athena. Ia menghidupkan kembali atomisme Demokritos. Menurut pendapat Epikuros, segala- galanya terdiri dari atom- atom yang senantiasa bergerak dan secara kebetulan tubrukan yang satu dengan yang lain. Manusia hidup bahagia jika ia mengakui susunan dunia ini dan tidak ditakutkan oleh dewa- dewa atau apa pun juga. Dewa- dewa tidak mempengaruhi dunia . Lagipula, agar dapat hidup bahagia manusia mesti menggunakan kehendak bebas dengan mencari kesenangan sedapat mungkin. Tetapi terlalu banyak kesenangan sedapat mungkin . Tetapi terlalu banyak kesenangan akan menggelisahkan batin manusia. Orang bijaksana tahu membatasi diri dan terutama mencari kesenangan rohani supaya keadaan batin tetap tenang.

  1. Stoisisme (336 – 264 SM)

Mazhab Stoa didirikan di Athena oleh Zeno dari Kition sekitar tahun 300 SM. Nama Stoa menunjuk kepada serambi bertiang , tempat Zeno memberikan pelajaran. Menurut Stoitisme, jagat raya dari dalam sama sekali ditentukan oleh suatu kuasa yang disebut ” Logos” itu. Berdasarkan rasionya , manusia sanggup mengenal orde universal dalam jagat raya. Ia akan hidup bijaksana dan bahagia, asal saja ia bertindak menurut rasionya. Jika memang demikian ia akan menguasai nafsu- nafsunya dan mengendalikan diri secara sempurna , supaya dengan penuh keinsyafan ia menaklukan diri pada hukum- hukum alam. Seorang yang hidup menurut prinsip- prinsip stoisisme, sama sekali tidak mempedulikan kematian dan segala malapetaka lain, karena insyaf bahwa semua itu akan terjadi menurut keharusan mutlak. Sudah nyata kiranya bahwa etika stoisisme ini betul- betul bersifat kejam dan menuntut watak yang sungguh- sungguh kuat.

Mungkin karena cocok dengan tabiat Romawi yang bersifat agak pragmatis, di kemudian hari stoisisme mengalami sukses besar dalam kekaisaran Romawi . Dua orang Roma yang terkenal sebagai pengikut mazhab Stoa ialah Seneca (2-65 ) dan kaisar Marcus Aurelius ( 121- 180 ).

  1. Neoplatonisme

Pucak terakhir dalam sejarah filsafat Yunani adalah ajaran yang disebut ” neoplatonisme”. Sebagaimana namanya sudah menyatakan itu, aliran ini bermaksud menghidupkan kembali filsafat Plato. Tetapi itu tidak berarti bahwa pengikut- pengikutnya tidak dipengaruhi oleh filsuf- filsuf lain, seperti aristoteles misalnya dan mazhab Stoa. Sebenarnya ajaran ini merupakan semacam sintesa dari semua aliran filsafat sampai saat itu, dimana Plato diberi tempat istimewa.

Filsuf yang menciptakan sintesa itu bernama Plotinos (203/4-269/70). Ia lahir di Mesir dan pada umur 40 tahun ia tiba di Roma untuk mendirikan suatu sekolah filsafat di sana. Sesudah meninggalnya sekitar tahun 270 M karangan- karangan Plotinos dikumpulkan dan diterbitkan oleh muridnya Porphyrios, dengan judul Enneadeis.

Seluruh sistem filsafat Plotinos Berkisar pada konsep kesatuan. Atau dapat juga kita katakan bahwa seluruh sistem filsafat Plotinos berkisar pada Allah sebab Allah disebutnya dengan nama ”yang satu”.

  1. Skeptisme

Skeptisme merupakan suatu tendensi agak umum yang hidup terus sampai akhir masa Yunani kuno. Mereka berpikir bahwa dalam bidang teoritis manusia tidak sanggup mencapai kebenaran. Sikap umum mereka adalah kesangsian. Pelopor skeptisme di Yunani adalah Pyrrho (365 – 275).

  1. Eklektisisme

Dengan Eklektisisme bukanlah suatu Mazhab atau aliran melainkan suatu tendensi umum yang memetik berbagai unsur filsafat dari aliran-aliran lain tanpa berhasil mencapai kesatuan pemikiran yang sungguh-sungguh . Salah seorang warga Roma yang biasanya digolongkan dalam elektisisme adalah negarawan dan ahli berpidato tersohor yang bernama Cicero ( 106-43 ). Di Alexandria hidup seorang pemikir Yahudi yang barangkali boleh juga terhitung dalam tendensi ini namanya Philo (25 SM- 50M). Ia berusaha mendamaikan agama Yahudi dengan filsafat Yunani, khususnya Plato.


Gita Prasetiani

PERKEMBANGAN FILSAFAT YUNANI


A. Filsafat Pra – Sokrates


Filsafat mulai berkembang sekitar abad 6 sebelum Masehi. Nama-nama yang menjadi filusuf pertama berasal dari Miletos yang letaknya di pesisir Asia kecil. Filusuf-filusuf tersebut yang pertama adalah Thales (625 – 545 SM), kemudian Anaximandros ( 610 – 540 SM) dan Anaximenes (538 – 480 SM). Bagaimana persisnya isi ajaran mereka, sulit untuk diketahui karena karangan-karangan mereka banyak yang hilang. Hal tersebut dikarenakan sebelum Plato, hasil karya para filusuf belum dibukukan secara lengkap.
Mereka adalah filusuf alam, artinya mereka adalah para ahli piker yang menjadikan alam yang luas dan penuh keselarasan ini menjadi sasaran pemikiran mereka. Karena mereka ditakjubkan oleh alam yang penuh keanekaragaaman dan gerak ini, mereka menanyakan kepada soal apa ada di belakang semua itu.filsafat mereka meliputisegala sesuatu yang sekarang disebut ilmu pengetahuan seperti ilmu pasti, ilmu alam, ilmu bintang-bintang, ilmu hayat, ilmu kedokteran dan politik. Sehingga hal yang diperhatikan oleh fisuf pertama adalah alam, bukan manusia.
Filusuf berikutnya adalah Herakleitos yang tinggal di Ephesos, ia menyangka bahwa api merupakan asas yang pertama dan merupakan dasar dari segala sesuatu yang ada. Semboyannya yang terkenal adalah panta rhei yang berarti semuanya mengalir. Setelah Herakleitos, Pythagoras yang menyampaikan ajarannya yang pertama bahwa suatu yang berdiri sendiri, yang tidak berjasad serta tidak dapat tumbuh. Yang kedua yaitu bahwa asas pertama segala sesuatu adalah bilangan, yang wujudnya satu kesatuan. Hingga ajarannya terkenal dengan “dalil Pythagoras”. Kemudian filusuf lainnya yaitu Xenophanes (570 – 480 SM) yang dilahirkan di Kolofon yang melihat kesatuan sebagai asas segala kenyataan yang ada. kemudian di Elia, lahirlah Paramenides, ia adalah filsuf pertama yang mempraktekkan cabang filsafat yang disebut metafisika, menurutnya “ yang ada itu ada”.
Zeno yang lahir tahun 490 SM merupakan murid Parmenides yang mencoba membuktikan, bahwa gerak adalah suatu khayalan, dan bahwa tiada kejamakan serta tiada ruang kosong. Empedokles (492 – 432 SM), lahir di Akragas, Sisilia. Karyanya yaitu: tentang alam dan tentang penyucian, atau suatu pemikiran filsafati tentang alam dan suatu buah pikiran yang bersifat mistis-keagamaan. Filsuf selanjutnya adalah Anaxagoras (499 – 420 SM) menurut dia kenyataan bukan satu, sebab kenyataan terdiri dari banyak analisir, yang masing-masing memiliki kualitas yang sama dengan kualitas “yang ada”, yaitu: tidak dijadikantidak berubah dan berada di ruang yang kosong. Dua filsuf yang terakhir sebelum Sokrates adalah Leukippos dan Demokritos. Keduanya adalah filsif yang mengajarkan tentang atom. Leukippos adalah orang yang pertama mengajarkan tentang atom. Tetapi filsuf atomic yang lebih kita ketahui adalah Demokritos (460 – 370 SM). Demokratos mengajarkan bahwa kenyataan bukan satu saja, tetapi terdiri dari banyak unsur.

B. Sokrates (469 – 399 SM)

Sebelum Sokrates, ada sebuah aliran yang bernama Sofisme. Sofisme merupakan suatu aliran, suatu gerakan dalam bidang iptek, berdasarkan perkembangannya sebelum abad ke 5, sofis berarti sarjana, cendekiawan. Salah seorang sofis, Protogoras mengajarkan ”manusia adalah ukuran untuk segala-galanya, tak ada sesuatu pun yang benar, yang baik, yang bagus pada dirinya, semua dianggap benar, baik atau bagus dalam hubungannya dengan manusia.
Sokrates sangat menentang ajaran tersebut, ia membela ” yang benar” dan ”yang baik” sebagai nilai-nilai objektif yang harus diterima dan dijunjung tinggi oleh semua orang. Dalam proses pembelajarannya,ia menanyakan pada bermacam-macam orang, misalnya mengenai pekerjaan mereka, kehidupan mereka, dan lain-lain. Kemudian jawaban tersebut dianalisis dan disimpulkan sebuah hipotese yang kemudian diungkapkan lagi kepada mereka, dan kemudian dianalisis kembali, demikan terus menerus hingga ia menemukan tujuannya, yaitu: membuka kedok segala peraturan atau hukum-hukum yang semu, sehingga tampak sifatnya yang semu, dan mengajak orang melacak atau mengelusur sumber-sumber hukum yang sejati.
Sokrates melakukan pengajaran yang disebut dialektika, karena dalam pengajaran itu dialog memegang peranan penting, dan maieutika, seni kebidanan, karena dengan cara ini Sokrates bertindak seperti seorang bidan yang menolong kelahiran bayi. Sokrates juga menemukan cara berpikir yang disebut induksi, yaitu menyimpulkan pengetahuan yang sifatnya umum dengan berpangkal dari banyak pengetahuan tentang hal yang khusus. Secara singkat rangkuman dari ajaran Sokrates adalah:
Jiwa manusia bukanlah nafsunya semata-mata, tetapi asas hidup manusia dalam arti yang lebih mendalam. Jiwa itu adalah inti sari manusia, hakekat manusia sebagai pribadi yang bertanggung jawab. menurut Sokrates alat untuk mencapai kebahagiaan (eudainonia) ialah kebijakan atau keutamaan (arete). Hidup baik yaitu mempraktekan pengetahuannya tentang hidup yang baik, karena menurut Sokrates ”keutamaan adalah pengetahuan”.
Pandangan Sokrates tentang negara tidak terrinci dengan jelas, Sokrates memiliki asas-asas etika kenegaraan yaitu: negara mempunyai tugas untuk mewujudkan kebahagiaan warga negaranya, membuat jiwa mereka sebaik mungkin. Sehingga sebagai penguasa harus mengetahui ” apa yang baik”. Di dalam pemerintahan yang terpenting bukan demokrasi, atau suara rakyat, tetapi keahlian yang khusus, yaitu pengenalan tentang ”yang baik”.
Akhir kehidupan Sokrates, ialah karena keberaniannya Sokrates akhirnya dijatuhi hukuman mati. Ia dihukum meminum cawan berisi Racun.

C. Plato (427 – 347 SM)


Plato adalah anak seorang Bangsawan di Athena, selama 8 tahun ia menjadi murid Sokrates. Plato mendirikan sekolah ”Akademi” yang bertujuan untuk memberikan pendidikan yang intensif dalam pengetahuan dan filsafat. Karya Plato antara lain buku: Apologia, Politeia, Sophistes, Timaios, dll.
Plato memiliki pendapat, tidak mungkin seandainya yang satu mengucilkan yang lain. Artinya, bahwa mengakui yang satu, harus menolak yang lain. Juga tidak mungkin, bahwa kedua-duanya berdiri sendiri-sendiri, yang satu lepas dari pada yang lain. Plato ingin mempertahankan keduanya, memberi hak pada keduanya. Plato juga dapat menjembatani pertentangan antara Herakleitos yang menentang tiap perhentian, dan Parmenides, yang menyangkal tiap gerak dan perubahan. Yang tetap, yang tidak berubah,yang kekal tersebut oleh Plato disebut dengan ”Idea”. Idea bersifat objektif, berdiri sendiri, lepas dari subyek yang berpikir, tidak bergantung pada pemikiran manusia, akan tetapi justru sebaliknya, idealah yang memimpin pikiran manusia.
Perbedaan antara Plato dan Sokrates yaitu: Sokrates mengusahakan adanya definisi tentang hal yang bersifat umum guna menentukan hakekat atau esensi segala sesuatu. Sedang Plato berusaha untuk meneruskan usaha tersebut secara lebih maju lagi dengan mengemukakan, bahwa hakekat atau esensi segala sesuatu bukan hanya sebutan saja, tetapi memiliki kenyataan, yang lepas dari sesuatu yang berada secara kongkrit, yang ia sebut sebagai Idea. Idea-idea tersebut ada dalam dunia Idea. Menurut Plato, dia tidak menganggap dunia itu jahat dan perlu dihindari, justru dunia harus diatur oleh manusia.
Ajaran Plato tentang jiwa, jiwa adalah berdiri sendiri, jiwa dan tubuh adalah dua kenyataan yang harus dibeda-bedakan dan dipisahkan. Jiwa adalah sesuatu yang adikodrati, yang berasal dari dunia idea dan oleh karenanya bersifat kekal, tidak dapat mati. Karena hukuman maka jiwa terpenjara didalam tubuh. Disini sangat terlihat bahwa Plato percaya bahwa ada praeksistensi jiwa dan bahwa jiwa tidak dapat mati. Ia menekankan bahwa ada kebenaran yang diluar dunia ini, dan ada hal yang sempurna yang tidak dapat dicapai di dalam dunia ini. (Kemunginan besar itu mengarah kepada Surga).
Mengenai negara, Plato beranggapan bahwa, masalah pokok negara adalah keselamatan para orang yang diperintah, bukn keselamatan para orang yang memerintah. 3 golongan yang ideal menurut Plato yaitu:
1. Golongan yang tinggi
2. Golongan pembantu
3. Golongan terendah.
Dan tugas seorang negarawan adalah menciptakan keselarasan antara semua keahlian, agar supaya keselarasan itu terjamin. Menurut Plato: jika sudah ada negara yang memiliki UUD pemerintah yang baik adalah monarkhi dan yang terburuk adalah demokrasi, sedang apabila negara yang belum memiliki UUD pemerintah yang sebaiknya adalah demokrasi, sedang yang terburuk adalah monarkhi.

D. Aristoteles (384 – 322 SM)

Asal Aristoteles adalah dari stageira yang berada didaerah Thrake, Yunani Utara. Ia belajar di Akademia Plato di Athena, kemudian setelah Plato meninggal ia menjadi guru Pribadi Pangeran Alexander Agung sampai Pangeran menjadi raja. Setelah itu ia kembali ke Athena dan membuka sekolah Lykeion. Walaupun ia sangat menjunjung Plato, tetapi ia memiliki gaya filsafatnya sendiri. Plato mementingkan ilmu pasti sedang Aristoteles mengarah pada ilmu pengetahuan alam dengan sedapat mungkin menyelidiki dan mengumpulkan data-data konkret.
Aristoteles mengemukakan kritik yang tajam atas pendapat Plato tentang ide- ide . Namun aristoteles menyetujui anggapan Plato bahwa ilmu pengetahuan berbicara tentang yang umum dan tetap.
Hasil karya Aristoteles banyak sekali. Akan tetapi sulit menyusun karyanya itu secara sistematis.ada yang menyebut pemikiran Aristoteles meliputi atas 8 bagian yaitu: logika, filsfat alam, psikologi, biologi, metafisika, etika, politik dan ekonomi dan akhirnya retorika dan poetika.Ada juga yang menguraikan perkembangan pemikiran Aristoteles meliputi 3 tahap yaitu:
a) tahap di Akademi, ketika ia masih setia kepada gurunya, Plato, termasuk ajaran Plato tentang idea;
b) tahap ia di Assos, ketika ia berbalik dari pada Plato, mengritik ajaran Plato tentang idea- idea serta menentukan filsafatnya sendiri;
c) tahap ketika ia di sekolahnya di Athena waktu ia berbalik dari berspekulasi ke penyelidikan empiris, mengindahkan yang konkrit dan individual. Asal pembagian ini tidak diterapkan secara konsekuen konsekuen, kami kira dapat dipakai juga.
Ajaran Aristoteles yang mengenai fisika dan metafisika tidak senantiasa dapat dibeda- bedakan dengan jelas. Sebutan metafisika sebenarnya memang hanya suatu sebutan yang kebetulan saja. Istilah ini tidak berasal dari Aristoteles sendiri melainkan dari Andronikos dari Rhodos ( 70 SM ). Kata metafisika berasal dari kata meta ta fusika, meta mempunyai arti rangkap yaitu sesudah dan dibelakang.
Intisari ajaran Aristoteles yang mengenai fisika dan metafisika terdapat dalam ajaran nya tentang apa yang disebut dunamis dan energia.
Ajaran Aristoteles tentang manusia melalui 2 tahap. Dalam tahap pertama Aristoteles masih dipengruhi oleh Plato sehingga masih mengajarkan dualisme antara tubuh dan jiwa, serta mengajarkan praeksistensi jiwa. Akan tetapi kemudian ia meninggalkan dualisme dengan menjembatani jurang yang ada diantara tubuh dan jiwa. Keduanya dipandang sebagai dua aspek dari satu substansi yang saling berhubungan dan yang nisbahnya sama seperti nisbah antara materi dan bentuk atau antara potensi dan aktus.


Gita Prasetiani